Selasa, 27 Mei 2014

tugas ilmu budaya dasar hubungan ekologi dengan ilmu lain)



1.    Sejarah Ekologi

Dalam pandangan historis, ekologi tidak begitu jelas. Ini disebabkan karena perkembangannya yang berangsur-angsur. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, meskipun tidak menggunakan nama ekologi. Baru pada abad ke-16 dan 17 ayang timbul dari natural history yang kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru dikemukakan oleh seorang ahli biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860.
Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia sangat peka terhadap masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

2.    Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani 'oikos' (rumah atau tempat hidup) dan 'logos' yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.  Menurut (Indriyanto, 2006) ekologi adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Dapat juga di definisikan bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh pengaruh faktor lingkungan terhadapa makhluk hidup. Bahkan menurut Irwan (2007) ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di tempat tersebut.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

2.1  Arah Ekologi
Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu. Ekologi adalah ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidik. Seseorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang berbagai hal sebagai berikut:
1.    Bagaimana alam bekerja.
2.    Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya.
3.   Apa yang mereka perlakukan dari habitatnya itu untuk dapat  dimanfaatkan guna melangsungkan kehidupan.
4.  Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara dan   energy.
5.    Bagaimana mereke aberinteraksi dengan spesies lainnya.
6.    Bagaimana individu-individu dalam spesie lainnya.
7.    Bagaimana keindahan ekosistem tercipta.

2.2  Pembagian Ekologi
Berdasarkan atas komposisi jenis organisme yang dikaji maka Ekologi dapat dibagi menjadi:
1.    Autekologi, membahas pengkajian individu organisme atau individu spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya, mempelajari sejarah hidup suatu spesies, perilaku maupun adaptasinya terhadap lingkungan.
2.    Sinekologi, membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme sebagai satuan. Misalnya, mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, atau taman nasional.
Berdasarkan atas habitat suatu spesies atau kelompok spseie organisme maka ekologi dapat digolongkan sebagai berikut:
1.    Ekologi daratan (terestrial), yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua wilayah daratan tegalan, kebun, ladang, hutan lahan kering, padang rumput, atau gurun.
2.    Ekologi air tawar (freshwater), yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di wilayah perairan tawar. Contoh wilayah perairan tawar adalah danau, sungai, kolam, sumur, rawa atau sawah.
3.    Ekologi bahari, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di wilayah perairan asin atau lautan
4.    Ekologi estuarin, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponenlingkungan yang ada di wilayah perairan payau. Contoh wilayah perairan payau adalah muara sungai, teluk dan laguna.
5.    Ekologi hutan, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di ekosistem hutan.
6.    Ekologi padang rumput, yaitu mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya serta dengan semua komponen lingkungan yang ada di ekosistem padang rumput.
Berdasarkan taksonomi atau sistematikanya, ekologi dibedakan menjadi:
1.    Ekologi tumbuhan
2.    Ekologi serangga
3.    Ekologi burung
4.    Ekologi vertebrata
5.    Ekologi mikroba

3.    Kaitan Ekologi dengan Ilmu Lain
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir semua ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalnnya harus dipandang dalam hubungan antara organism dan lingkungan, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sanagt diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energy, kenaikkan suhu bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya, hal ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungannya ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi dan jika tidak berlebihan dapat dikatakan bahwa ekologi merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu yang ada. Ekologi merupakan salah satu cabang biologi dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada gambar spectrum biologi.
Ekologi memperhatikan secara luas sebelah kanan dari spectrum tersebut, yaitu tingkat-tingkat system setelah atau di atas tingkat-tingkat organism. Didalam ekologi populasi dinyatakan sebagi golongan-golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komubitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagi system ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukkan pada spectrum yang dimaksud.
Interaksi dengan lingkungan sisik (energy dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan system-sistem fungsional yang khas. Di mana system itu mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinterakk si satu  sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah di mangerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang dapat menerangkan setiap makhluk hidup  dan lingkungan sangat di perlukan. Penyebaran, adptasi dan aspek aspek fungsi organisme dari komunitas  banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti teksonomi morfologai, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan fisika dan biologi sangat diperlukan  bagi seorang ahli ekologi untukdapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia lingkungan.
Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan penelitiaan ekologi secara kuantitatif dari ekosistem yang besar dan kompleks. Dengan model matematika serta pengolahan secara computer maka akan dapat diramal apa yang akan terjadi bila sesuatu parameter dalam model itu diubah dan ini menimbulkan bidang baru yang dikenal sebagai ekologi stetistik dan ekologi sistem (model-model ekosistem). Kalau direnungkan kemajuan teknologi dapat dikatakan merupakan pedang bermata dua yang dapat digunakan untuk menghancurkannya. Oleh karena itu agar teknologi yang ditemukan manusia itu, bermanfaat ubtuk kesejahteraan manusia, maka manusia sebagai insan peemakai harus mmpertimbangkan prinsip-prinsip ekologi.
3.1     Kaitan Ekologi dengan Biologi
Penyebaran adaptasi  dan aspek-aspek fungsi organisme dari komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi misalnya untuk mengetahui spesies pohon dan tetumbuhan lainnya dalam hutan dibutuhkan sifat generatif yang berdasar pada sifat-sifat bunga dan buah. Untuk pengenalan spesies tumbuhan tersebut diperlukan buku-buku praktis mengenai flora dan pengenalan spesie pohon. Begitupun dalam ilmu genetika, seperi yang kita tahu bahwa ilmu genetika mempunyai peranan besar dalam memahami pertumbuhan dan perkembangan  makhluk hidup. Pengaruh genetik dari tumbuhan atau hewan yang satu terhadap tumbuhan lainnya dapat diketahui dengan ilmu genetika. Apabila dua atau lebih tumbuhan yang hidup berdekatan akan menyebabkan terjadinya perkawainan silang atau hibridisasi di antara mereka. Akibat perkawinan silang ini akan muncul keturunan baru yang memiliki sifat hampir sama dengan kedua induknya. Untuk itu, pengetahuan tentang genetika diperlukan untuk mengenal sifat-sifat berbagai spesies tumbuhan dan makhluk hidup yang lain termasuk sifat-sifat ekologinya.

3.2     Kaitan Ekologi dengan Ilmu Tanah
Kesuburan tanah mempengaruhi keadaan tumbuh-tumbuhan yang tumbh di atasnya. Kesuburan tanah akan berpengaruh terhadap tipe vegetasi yang terbentuk serta berpengaruh terhadap keproduktifan hutan. Oleh karena itu, tanah merupakan salah satu faktor pembatas alam dan mempengaruhi pertumbuhan semua spesies tumbuhan, struktur dan komposisi vegetasi sehingga  bisa memberikan pengaruh pada tipe hutan.

3.3     Kaitan Ekologi dengan Ilmu Iklim (Klimatologi)
Dari segi ilmu iklim atau klimatologi, pengaruhnya terhadap kehidupan tetumbuhan sangat nyata, terlebih lagi iklim mikro di suatu tempat yang bergantung kepada keadaan topografi dan kondisi atmosfer karena kondisi atmosfer juga ikut menentukan sifat iklim setempat dan regional. Adanya perbedaan iklim akan menimbulkan variasi dalam komunitas hutan.

3.4     Kaitan Ekologi dengan Ekonomi
Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
·  Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
·  Mike Nickerson mengatakan bahwa “ekonomi tiga perlima ekologi” sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan “untuk bebas”.
Ekonomi ekologi dan teori perkembangan manusia mencoba memisahkan pertanyaan ekonomi dengan lainnya, namun susah. Banyak orang berpikir ekonomi baru saja menjadi bagian ekologi, dan ekonomi mengabaikannya salah. “Modal alam” ialah 1 contoh 1 teori yang menggabungkan 2 hal itu.

3.5     Kaitan Ekologi dengan Antropologi
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode buat mempelajari satu hal yang yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita are dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama. Dengan baik ditetapkan Antoine de Saint-Exupery: “Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan 4dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan.”

3.6    Kaitan Psikologi Lintas Budaya dengan Ekologi
Ekologi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  interaksi  antara  organisme dengan  lingkungannya  dan  yang  lainnya.  Jadi  hubungan  Psikologi lintas  budaya  dengan  ilmu  ekologi  adalah  melihat  persamaan  dan perbedaan  dalam  fungsi  individu  secara  psikologis , dalam  berbagai budaya  dan  kelompok  entnik  berdasarkan  interaksi  antara  organisme dengan  likngkungannya.

tugas ilmu budaya dasar ( Dampak iptek di kehidupan manusia)



A.  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1.    Definisi Ilmu

IPTEK adalah akronim dai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005 diantaranya  adalah :

a)    Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
b)   Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
c)    Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
d)   Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
e)    Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika .... maka “.
f)    Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.
Ilmu pengetahuan menurut Horton, P, B., dan Chester L, H merupakan upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu sedangkan tekonologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusun sebagai berikut:
1)   Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya, dengan kata lain ontologis merupakan objek formal dari suatu pengetahuan
2)   Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan
3)   Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.


2.    Definisi Teknologi
Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:
a) Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b) Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
c) Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.

B.  Dampak Perkembangan IPTEK
1.    Bidang Informasi dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a)    Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui  internet
b)   Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
c)    Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah, dan lain-lain.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a)    Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b)   Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c)    Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet. Kecemasan teknologi, selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.

2.    Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a)    Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
b)   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c)    Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses  pendidikan antara lain:
a)    Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
b)   Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

C.  Dampak Kemajuan Teknologi terhadap Perkembangan Emosi Anak
Kemajuan teknologi misalnya internet ternyata berdampak kepada emosi anak. Dampak kemajuan teknologi terhadap perkembangan emosi anak dapat dibagi menjadi 2. Dampak kemajuan teknologi ada yang positif dan ada yang negatif. Adanya kemajuan teknologi sisi positifnya anak lebih berfikir kritis, logis, dan terbuka. Selain itu, kemampuan verbal dan non verbal anak lebih berkembang. Namun, ada sisi negatif dari kemajuan teknologi, yaitu anak kurang terasah kreatifitasnya, anak kurang berkembang kecerdasannya baik intelektual maupun emosionalnya, anak cenderung menjadi anak yang pasif, dan egois. Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap psikis anak termasuk emosi anak. Hal ini tentu saja kurang baik bagi perkembangan mental atau pribadi anak di kemudian hari. Adanya kemajuan teknologi menjadikan seorang anak terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Dan anak menjadi kurang bersosialisasi dengan lingkungan, padahal kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sosialisasi dan komunikasi adalah hal yang ikut menentukan seseorang berhasil dalam hidupnya. Sosialisasi meliputi aspek kerja sama atau gotong royong, kesabaran, sportivitas, kejujuran, dan tenggang rasa. Selain itu dengan kurang terlatihnya pengendalian emosi di waktu masih kanak-kanak maka dikuatirkan saat dewasa tingkat emosinya belum matang. Hal ini dapat menjadi masalah tersendiri bagi anak bila dewasa kelak.
Kemajuan teknologi memang bertujuan untuk semakin memudahkan kegiatan yang dilakukan manusia. Namun perlu diingat bahwa kemajuan teknologi memiliki dampak buruk bagi perkembangan emosi dan mental anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai dampak kemajuan teknologi terhadap perkembangan emosi anak yaitu:
1.    Orangtua tidak boleh acuh tak acuh dalam kegiatan dan aktivitas anak. Sebaiknya orangtua ikut aktif berperan dan mengarahkan setiap aktivitas yang dilakukan anak.
2.    Orangtua sebaiknya selalu memperbaharui informasi tentang kemajuan teknologi yang mungkin akan bersentuhan dengan dunia anak, misalnya tentang game online, gadget terbaru, dan informasi yang berhubungan dengan kemajuan teknologi lainnya.
3.    Jadikan anak sebagai teman dan sahabat, sehingga anak tidak canggung atau kaku bila berbicara dengan orangtua. Orangtua hendaknya menjadi sahabat yang dapat dipercaya oleh anak. Berkata yang benar, dan tidak menakuti atau mengancam merupakan cara mempererat hubungan dengan anak. Hal ini akan berpengaruh positif bagi emosi anak, yaitu anak akan terbuka untuk menceritakan semua aktivitas yang dilakukannya. Begitu pula dalam hal emosi, emosi bukan hanya sekedar rasa marah saja, namun rasa sedih, takut, bingung, cemas, frustasi juga termasuk rasa emosi. Bila hubungan anak dan orangtua dekat, baik dan tidak bermasalah, maka anak akan lebih dapat mengontrol emosi yang terjadi dan buruknya dampak kemajuan teknologi terhadap perkembangan emosi anak dapat diminimalkan.




D.  Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya

1.    Teknologi Tinggi ( Hi – tech )

Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
2.    Teknologi Madya
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsure-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
3.    Teknologi Tepat Guna
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di Negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) – menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.