sistem pakar
Program
kecerdasan buatan yang menggabungkan pangkalan pengetahuan dengan sistem
inferensi. Ini merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi yang
berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian. Program
ini bertindak sebagai seorang ahli yang menjadi konsultan yang cerdas dan
menjadi penasihat dalam lingkungan keahlian tertentu, sebagai hasil himpunan
pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Dengan demikian
seorang awam sekalipun bisa menyadap sistem pakar itu untuk memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi. Dewasa ini sistem pakar sudah banyak dikembangkan
untuk dapat dipergunakan dalam komputer-komputer mini. Hal ini dapat kita lihat
dari banyaknya dana yang diinvestasikan untuk pembuatan sistem pakar yang dapat
berguna dalam kehidupan kita ini. Hal ini bisa terjadi karena sistem pakar
dianggap begitu penting dan diharapkan dapat diperkenalkan pada masyarakat
luas.
Sistem pakar, yang mencoba memecahkan masalah biasanya yang hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh. Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, di mana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar (Kusrini, 2008).
Ada banyak cara untuk merepresentasikan pengetahuan, di antaranya adalah logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), object-atribut-value (OAV), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule) (Kusrini, 2008).
Mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan (Kusrini, 2008).
Sistem pakar, yang mencoba memecahkan masalah biasanya yang hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh. Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, di mana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar (Kusrini, 2008).
Ada banyak cara untuk merepresentasikan pengetahuan, di antaranya adalah logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), object-atribut-value (OAV), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule) (Kusrini, 2008).
Mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan (Kusrini, 2008).
2. Persamannya
:
AI
dan sistem pakar sama-sama memudahkan penyelesaian masalah manusia seperti
dalam perhitungan, dan biasanya akan lebih konsisten dalam menerapkan logika
sebab digunakannya dalam metode heuristic. AI dan Sistem Pakar persamaannya
berbasis komputer yang terdapat adanya fakta, pengetahuan, dan memecahkan
masalah yang biasanya dilakukan para ahli.
3. Perbedaan
AI dan Sistem Pakar
Sistem
pakar lebih mengacu pada perancangnya sendiri sebagai objek dalam menghasilkan
sebuah hasil yang maksimal, sedangkan AI lebih mengacu kepada jalur yang
berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal.
- ELIZA
Pada 1966, Joseph Weizenbaum dari MIT memperkenalkan Eliza,
suatu program komputer yang mampu berkomunikasi dan bisa menanggapi manusia
dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Weizenbaum berharap Eliza dapat menembus
dinding pembatas antara komputer dan manusia. Eliza termasuk kedalam sistem
pakar.
- PARRY
Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972) mensimulasikan seorang
pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasien
paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori
menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi komputer dan respon manusia. Parry pun juga termasuk ke
dalam sistem pakar.
- NETtalk
Progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada
jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh
Sejnowki disekolah medis harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam
program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras. NETtalk
membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-fenom, unit
dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan
input, dimana setiap unit merespons sebuah tulisan; lapisan output, dimana unit
menampilkan ke 55 fenom dalam bahasa inggris; dan sebuah lapisan unit
tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input
maupun output. NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi
satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah
informasi yang kontekstual. Disini lafal ‘e’ pada ‘net’, ‘neglect’, dan ‘red’
bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata,
program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan
manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan.
NETtalk juga merupakan sistem.
sumber:
Achmad, B. (2006). Diktat
mata kuliah: kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kusrini. (2006). Sistem
pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Kusrini. (2008). Aplikasi
sistem pakar menentukan faktor kepastian pengguna dengan metode kuantifikasi
pertanyaan. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Tidak ada komentar:
Posting Komentar