Kamis, 02 Juli 2015

2PA07-Agresifitas pada perwira polisi-Dessi chintya yuliana-12513217



KESEHATAN MENTAL
(SOFTSKILL)
“Agresivitas pada Perwira Polisi”



 

Hasil gambar untuk logo gunadarma




DISUSUN OLEH :
Dessi Chintya Yuliana
(12513217)
2PA07




BAB I

Latar Belakang
Kejadian pembunuhan bisa terjadi karena faktor sakit hati yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang. Seorang akan melakukan tindakan diluar batas kesadaran karena ia merasa sakit hati ia tidak akan peduli siapapun orang itu, jika keadannya sedang sakit hati dan marah. Yang mengakibatkan hilangnya seorang nyawa manusia.
Pembunuhan merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan biasanya di latar belakangi oleh bermacam- macam motif, misalnya politik, kecemburan, dendam, membelah diri, dan sebagainya. Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam.
Pembunuhan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja dan disebabkan oleh hal apapun. hal yang kecil bisa juga dapat menyebabkan pembunuhan karena faktor kurang nya kesadaran mental manusia itu sendiri. Selain dipengaruhi oleh motivasi atau latar belakang dari sang pelaku, juga merupakan gambaran merosotnya moral bangsa ini.
Penulis memilih kasus ini karena maraknya kejadian pembunuhan terutama yang terjadi pada anggota kepolisian, karena mendapat sorotan tersendiri. Kasus ini terjadi karena adanya faktor sakit hati yang menyebabkan pembunuhan itu sendiri, yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.




BAB II
LANDASAN TEORI


Di dalam kasus agresivitas pembunuhan terdapat teori yang pernah dikemukakan oleh tokoh-tokoh psikologi yang menjelaskan dan mendukung teori yang ada didalamnya. Teori yang termasuk kedalam kasus ini adalah salah satunya teori agresivitas.
Teori Agresi
Definisi agresi adalah melakukan penyerangan baik fisik,psikis maupun verbal kepada orang lain menurut Buss ( dalam Morgan,1989 )definisi perilaku agresi adalah suatu perilaku yang dilakukan untuk menyakiti, mengancam atau membahayakan individu-individu atau objek-objek yang menjadi sasaran perilaku tersebut baik secara ( fisik atau verbal ) dan langsung atau tidak langsung. Menurut Atkinson ( 1999), perilaku agresi adalah perilaku yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak harta benda . Baron dan Bryne(2000) mendefinisikan perilaku agresi sebagai suatu bentuk perilaku yang ditunjukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya perilaku tersebut. Secara umum agresi adalah suatu bentuk perilaku yang merupakan reaksi terhadap frustasi atau ketidakmampuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis dasar yang ditunjukan untuk mencelakakan atau melukai mahluk hidup atau benda mati baik secara fisik atau verbal, baik secara langsung atau tidak langsung.
Teori bawaan (Freud )
1.      Teori Naluri—dalam teori psikoanalisis klasiknya mengemukakan bahwa agresi adalah satu dari dua naluri dasar manusia.
2.      Teori Biologi—menjelaskan perilaku agresi, baik dari proses faal maupun teori genetika ( ilmu keturunan )
Teori Lingkungan (Freud)
1.      Teori Frustasi – Agresi Klasik: yaitu: agresi dipicu oleh frustasi. Frustasi artinya adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Berdasarkan teori tersebut, agresi merupakan pelampiasan dari perasaan frustasi .
2.      Teori Frustasi Agresi Baru, yaitu: frustasi menimbulkan kemarahan dan emosi, kondisi marah tersebut memicu agresi.–
3.      Teori Belajar Sosial, yaitu lebih memperhatikan tarikan factor dari luar. Bandura menekankan kenyataan bahwa perilaku agresi, perbuatan yang berbahaya, perbuatan yang tidak pasti dikatakan sebagai hasil bentuk pelajaran perilaku social.












2. Kronologi Kasus
Proses rekonstruksi pembunuhan terhadap seorang perwira polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Bali dibagi ke dalam 29 adegan. "Kami siapkan 30 adegan. Namun ada pengurangan dan penambahan. Jadi kami simpulkan beberapa keterangan tersangka dan saksi," kata Kepala Unit I Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Denpasar, Ajun Komisaris Dewa Tagel W di Denpasar, Jumat.
Rekonstruksi kasus pembunuhan Komisaris Putu Suarsa (49), yang merupakan Kepala Sub-Bagian Tahanan dan Barang Bukti di Polda Bali itu berlangsung selama dua jam mulai pukul 10.00-12.00 Wita.
Dari pantauan Antara, adegan pertama reka ulang tersebut memperlihatkan korban dengan mengendarai sepeda motor, mendatangi tersangka, Muhammad Subahan (32) yang saat itu tengah membersihkan ikan di halaman depan rumahnya.
Proses rekonstruksi yang digelar di rumah tersangka yang menjadi tempat kejadian perkara yakni di Jalan Kerta Dalem Sari IV, Denpasar itu menjadi saksi bisu peristiwa tragis pada Minggu (15/12/2013) malam. Adegan selanjutnya menampilkan bahwa korban sempat berkata kasar kepada tersangka saat hendak menagih sisa pembayaran utang yang belum lunas dibayar pria yang dikenal bekerja sebagai buruh itu.
Namun karena tidak memiliki uang dan sang istri baru saja melahirkan, tersangka bertambah kalap ketika korban menginginkan sepeda motor tersangka untuk dijadikan jaminan. Pada adegan ke-19, tersangka menusuk korban dari belakang tepatnya di bagin punggung kanan, saat tersangka mempersilahkan korban masuk ke dalam rumah.
Tepat saat korban berdiri di depan pintu masuk, tersangka yang berasal dari Jember, Jawa Timur itu kemudian menghujam punggung kanan korban. Korban sempat melarikan diri keluar dari rumah semi permanen itu ke pertigaan jalan atau sekitar 100 meter sebelum akhirnya tersungkur dan tewas.
Tersangka, M. Subahan sendiri akhirnya kabur ke Jember sesaat setelah membunuh korban. Namun seminggu kemudian tepatnya pada Minggu (22/12/2013), polisi berhasil menangkapnya di Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Jember

2.  Analisis kasus
 Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh polisi dapat diketahui bahwa korban sempat berkata kasar kepada tersangka saat   hendak menagih sisa pembayaran utang yang belum lunas dibayar pria yang dikenal bekerja sebagai buruh itu. Namun karena tidak memiliki uang dan sang istri baru saja melahirkan, tersangka bertambah kalap ketika korban menginginkan sepeda motor tersangka untuk dijadikan jaminan.
Dampak dari permasalahn tersebut mengakibatkan terjadinya pembunuhan karena tersangka merasa sakit hati dan geram pada saat sedang ditagih hutang oleh korban tersebut. Karena kurang bisa mengendalikan emosi jadi tersangka tersebut membunuh nya.
Sebaiknya tersangka harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia pinjam,ia harus mengembalikan nya sesuai apa yang sudah ia janjikan kepada korban. Jika tersangka belum bisa menepati seharusnya tersangka meminta waktu lagi agar korban dapat mengerti dan paham bahwa tersangka belum bisa menepati janji yang sudah mereka sepakati. Korban juga harus bertutur kata atau tindakan yang lebih sopan karena kita tidak tau apa yang sedang dialami oleh orang lain tersebut, apa akibatnya jika kita melukai perasaannya.










BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Pembunuhan yang banyak terjadi merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji. pembunuhan bisa terjadi dimana saja kapan saja dan pada siapa saja, maka dari itu kita harus berhati-hati dalam situasi dan kondisi apapun. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pembunuhan slah satunya faktor sakit hati. Seseorang yang merasa sait hati dapat melakukan hal apapun karena ia memiliki emosi yang sangat tinggi dan kurangnya kesadaran.  

B.  Saran
Sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan pada jaman sekarang ini karena pembunuhan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Kita harus memiliki sikap yang baik terhadap orang lain agar orang lain juga dapat menghargai dan bersikap baik juga terhadap kita.
Sebaiknya masyarakat lebih bisa menahan diri dan menahan emosi dan lebih berhati-hati. Apabila ada permasalahan yang besar lebih baik diselesaikan secara baik-baik agar dapat mengurangi emosi yang sebenarnya bisa diselesaikan secara baik-baik. Bagi pelaku sebaiknya segera menyadari bahwa perbuatannya dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri, dan dapat menghilangkan nyawa orang lain.



DAFTAR PUSTAKA

-          Sarwono WSarwito,pengntr psikologi umum, PT. Raja Grafis Persada:Jakarta ,2010
-          Ahmadi Abu, Psikologi Umum, Rineka Cipta. Jakarta. 2003





Sabtu, 10 Januari 2015

2pa07-tugas4-kelompok2-tes psikologi online

2PA07_TUGAS 4_KELOMPOK 2_TES PSIKOLOGI ONLINE


NAMANPMLINK
Anisa Dwi Septiana11513070 anisadwis.blogspot.com
Anisa Eka Putri11513071 anisaep.blogspot.com
Cynthia Nofia Y.H11513971 cynthiahidayat.blogspot.com
Desi Chintya Yuliana12513217 dessichintya.blogspot.com
Nuzul Fitria Suyana16513749 aulmutiara.blogspot.com
Tendi Aditia Nugraha18513845 tendyaditya.blogspot.com
                          

TES PSIKOLOGI ONLINE



A. Pengertian dan Kegunaan dari Tes Psikologi Online

Perkembangan zaman akan teknologi internet semakin memudahkan pengguna fasilitas untuk melakukan sesuatu. Bagi para pencari tenaga kerja tidak perlu repot-repot melakukan pertemuan fisik dengan konsultan yang akan melakukan kerjasama untuk mencari kandidat atau sumber daya manusia yang diinginkan kriteria. Keduanya sama-sama diuntungkan dengan menghemat energy, waktu dan biaya. Bahkan mereka tidak perlu repot untuk mengatur jadwal. Sekarang bergamnya fasilitas internet juga memungkinkan melakukan tes psikologi secara online yang terjamin kerahasiaanya.

Tes Psikologi online mempunyai fungsi sebagai berikut:

 1. Fungsi seleksi.
Tes Psikologi online berfungsi sebagai seleksi jika digunakan untuk memilih individu-individu yang cocok/sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan melalui media online atau lewat interner. misalnya tes masuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi jabatan tertentu. Berdasarkan hasil-hasil tes psikologis yang dilakukan, pimpinan lembaga dapat memutuskan calon-calon pelamar yang dapat diterima dan menolak calon-calon lainnya tanpa harus bertemu secara langsung.
2. Fungsi Klasifikasi
Yaitu mengelompokkan individu-individu dalam kelompok sejenis dari hasil tes psikologi yang dilakukan secara online tersebut. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah sejenis, sehingga dapat diberi bantuan yang sesuai dengan masalahnya.
3. Fungsi deskripsi
Tes ini berfungsi untuk menjelaskan profil seseorang, baik kepribadian, tingkahlaku, kemampuan, minat dan bakat dan sebagainya hanya dengan melalu tes online tersebut.

Salah satu contoh Tes Psikologi Online :

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah instrumen yang mengukur beberapa aspek kecerdasan individu, kepribadian, bakat, dll. MBTI ini dirancang untuk mengukur tipe kepribadian Anda dan merupakan instrumen yang paling banyak digunakan.Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI dapat digunakan untuk personal, relationships, karir dan tim kerja. Bagaimana analisis kekuatan diri Anda, karir yang sesuai, relationships, dan apa formula yang baik untuk pribadi Anda. Hal ini sering digunakan untuk menyeimbangkan kepribadian yang berbeda sehingga mereka dapat membangun pribadi tangguh, menjalin hubungan personal lebih baik atau bekerja lebih efektif.
Tes Kepribadian MBTI
Berdasarkan tes kepribadian yang paling populer yaitu MBTI. Tes ini merupakan analisis menyeluruh dari kepribadian Anda. Anda akan jauh lebih memahami siapa diri Anda sebagai pribadi dan memaksimalkannya. Apa formula, kekuatan, relationshipsdan juga pilihan karir yang sesuai dengan pribadi Anda.
Tes ini bersifat gratis atau tanpa dipungut biaya. Jalankan tes sesuai dengan diri Anda, bukan berdasarkan kondisi emosi sesaat. Kerjakan pada saat kondisi diri Anda benar-benar nyaman. Tidak ada jawaban benar dan salah di dalam tes ini.
•  Dengan mengikuti tes ini, Anda telah membaca, memahami dan menyetujui ketentuan layanan tes kepribadian Psikologi Zone.
Apakah Anda :
a) mudah untuk mengenal, atau
b) sulit untuk mengenal
Contoh soal diatas adalah tes yang dikembangkan oleh Myers Briggs Types Indicator Adaptasi Professor John Barkai – University of Hawaii at Manoa

Dalam tes psikologi online terdapat beberapa dampak positif dan dampak negatif dari psikologi online, yaitu :

1. Positif:
    a. Dapat dilakukan dirumah bahkan dimana saja kapan saja dengan menggunakan internet.
    b. Bisa mencoba-coba beberapa kali tes.
    c. Dapat menghemat waktu, karena hasil tesnya langsung bisa kita ketahui.
    d. Dapat mengikuti berbagai macam tes psikologi secara gratis.
2. Negatif:
    a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam
    b. Program tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor
    c. Alat tes psikologi yang dibuat simulasinya hanyalah berdasarkan indikasi-indikasi yang sudah          ditetapkan sesuai apa yang sudah diprogramkan tanpa melihat aspek-aspek seperti observasi,          wawancara dan hal-hal lain yang mendukung data tersebut menjadi valid.
    d. Hasil dari tes psikologi online tidak begitu akurat di bandingkan tes psikologi manual atau tes             psikologi tidak online, dan dapat juga menimbulkan penipuan pada tes psikologi online

Sumber