Jumat, 25 Oktober 2013

KEBUDAYAAN JAMBI

· Sejarah
Pada Zaman Melayu kuno, Kota Jambi mendapatkan keuntungan dari aktivitas perdagangan antara Asia Barat dan Cina, oleh karena itu Negara Cina menjadi sumber informasi mengenai latar belakang sejarah Jambi.
Pada Tahun 1460 – 1907, Jambi yang dikenal akan Kerajaan Islam dikenal sebagai Melayu II. Ratu pertama dalam kerajaan ini adalah Selaro Putri Pinang Masak didampingi oleh suaminya bernama Datuk Paduko Berhalo.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Kahar, colonial Belanda mendirikan perusahaan perdagangan mereka di Muara Kampeh.Namun tidak bisa bertahan lamanya pesaing asing dan penolakan dari orang-orang sekitar memaksa VOC menutup perusahaan pada tahun 1625. Ketegangan kembali berlanjut pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil, beliau harus menghadapi banyak kendala seperti persaingan dengan Sultan Johor dan tekanan dari VOC sejak ia memberikan izin perdagangan ke Portugis di Sungai Batanghari. Akhirnya, karena berada di dalam tekanan beliau harus menyetujui persetujuan perjanjian kerjasama dengan VOC ditandatangani oleh anaknya, Pangeran Ratu Raden Penulis yang kemudian menjadi pengganti beliau dan mendapat gelar Sultan Abdul Mahyu Sri Ingolongo. Suatu ketika dalam periode 1665 – 1690, Sulatan Ingolongo ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Pulau Banda. Penangkapan itu memicu aksi masyarakat dan puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Thaha (1856 – 1904). Pada tahun 1907, Jambi sepenuhnya menyerah kepada kolonial Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, gerakan masyarakat dan komunitas pemuda yang didirikan masyarakat Jambi untuk mendukung gerakan pemerintahan Indonesia. Namun, administrasi pemerintahan tidak berjalan mulus karena pemberontakan bergolak di seluruh daerah. Tahun 1948, provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga dan Jambi menjadi Provinsi Sumatera Tengah. Administrasi pemerintahan mulai membaik setelah konferensi ‘Meja Bundar’. Tahun 1958, Sumatera Tengah dibagi menjadi tiga, salah satunya adalah Jambi.
· Budaya
1. Provinsi Jambi berbagai budaya tetapi pada dasarnya berdasarkan budaya Melayu salah satunya sepanjang Sungai Batanghari, masih bisa dilihat orang yang tinggal di Rumah Panggung .
2. Batik dan Songket  Jambi memiliki karakteristik bunga-bunga.
3. Tari Rantak Kudo  gerakannya yang menghentak-hentak seperti kuda, tarian ini dilakukan untuk merayakan hasil panen .
4. Tari Sekapur Sirih  dilakukan untuk menyambut tamu yang dihormati dan ditarikan oleh remaja putri.
5. Tari Serengkuh Dayung  menggambarkan tentang perasaan searah setujuan, kebersamaan dan ditarikan oleh penari putri.
6. Tari Baselang  menceritakan tentang semangat gotongroyong masyarakat desa dan ditarikan putra putri.
7. Tari Inai  untuk menghibur mempelai wanita yang sedang memasang inai di malam hari, sebelum duduk di pelaminan ditarikan Putra dan Putri.
8. Tari Japin Rantau  menggambarkan prikehidupan masyarakat di pesisir pantai.
· Suku
1. Suku Kubu atau Suku Anak Dalam
2. Suku Batin
3. Suku Kerinci
4. Suku Penghulu
· Makanan Khas
1. Tempoyak merupakan makanan yang berasal dari buah durian yang difermentasikan.
2. Gulai Tepe Ikan terbuat dari ikan gabus yang dihaluskan dan dicampur tepung dan telur.
3. Malbi adalah masakan gulai daging, namun memiliki citarasa manis karena dimasak dengan kecap dan sedikit gula merah.
4. Gulai Ikan Patin bisa dimasak dengan Tempoyak tetapi sebagia orang mengganti Tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari dari bau tempoyak yang menyengat.
5. Padamaran terbuat dari tepung beras, santan dan gula merah sebagai pemanis. Bahan-bahan ini kemudian ditempatkan di sebuah wadah yang terbuat dari daun pisang lalu dikukus hingga matang.
6. Dendeng Batokok adalah irisan daging sapi yang direbus dalam air kelapa yang telah dibumbui bawang putih dan jahe.
7. Nasi Minyak adalah beras yang dimasak dengan susu, saus tomat, minyak samin dan rempah-rempah, Nasi Minyak biasanya disajikan pada saat acara-acara khusus.
· Tempat Wisata
1. Perkebunan Teh Kayu Aro
2. Masjid Kuno Pondok Tinggi
3. Danau Kerinci
4. Taman Nasional Kerinci Seblat
5. Arum Jeram Merangin
6. Taman Nasional Bukit Dua Belas
7. Taman Nasional Bukit 30
8. Hutan Harapan
9. Kota Seberang Jambi
10. Museum Negeri Jambi
11. Candi Muaro Jambi
12. Taman Nasional Berbak
13. Pulau Berhala


http://mahaga.wordpress.com/2010/09/30/kebudayaan-jambi/